Viral Gaya Hidup Minimalis Jennifer Coppen: Antara Inspirasi dan Kontroversi di Dunia Digital
Dalam beberapa hari terakhir, nama Jennifer Coppen kembali menjadi topik hangat di kalangan netizen Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai kreator konten, selebritas digital, sekaligus aktris muda berbakat ini ramai diperbincangkan setelah video TikTok miliknya yang mengangkat tema “Hidup Minimalis ala Milenial” berhasil meraih lebih dari 5 juta penayangan hanya dalam waktu tiga hari.
Fenomena ini menunjukkan bahwa isu gaya hidup sederhana ternyata masih sangat relevan di tengah masyarakat urban yang kerap dihimpit tekanan gaya hidup konsumtif. Dalam video yang viral tersebut, Jennifer membagikan rutinitas harian yang penuh kesederhanaan, mulai dari menyeduh kopi di rumah dengan alat manual, mendekor ruangan dengan barang-barang hasil daur ulang, hingga tips hemat belanja tanpa kehilangan selera gaya.
Dari Influencer Menjadi Inspirasi Hidup Sederhana
Mengutip laporan dari Kompas.com, Jennifer Coppen dinilai berhasil membentuk citra baru di media sosial. Jika sebelumnya ia lebih dikenal lewat penampilan glamor sebagai artis sinetron dan bintang iklan, kini ia tampil lebih membumi — memperlihatkan sisi personal yang lebih otentik dan relatable. Dengan tagar #JenniferCoppen yang sempat trending dan mencapai lebih dari 1,2 juta cuitan di Twitter, masyarakat tampaknya memberikan respons yang cukup besar terhadap konten yang dianggap “menyentuh realitas keseharian generasi milenial”.
Beberapa poin yang paling banyak disorot dari konten Jennifer antara lain:
-
Tips mengatur keuangan pribadi secara sederhana namun efektif
Jennifer membagikan cara mengalokasikan penghasilan bulanan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan hiburan dengan pendekatan yang tidak menggurui. -
Inspirasi desain interior rumah minimalis dengan budget terbatas
Ia memperlihatkan bagaimana kamar mungilnya bisa terasa nyaman dan estetik tanpa harus menggunakan barang-barang mahal. Furnitur daur ulang, tanaman hias, dan pencahayaan alami menjadi andalan. -
Gaya berpakaian simpel tapi tetap stylish
Jennifer menunjukkan bahwa tampil menarik tak harus selalu berarti membeli pakaian branded. Ia mengombinasikan pakaian thrift shop dan koleksi lama untuk menciptakan gaya personal yang tetap trendi.
Respons Positif dan Kritik Pedas Netizen
Meski menuai banyak pujian karena menyuarakan semangat hidup sederhana di tengah tekanan media sosial yang serba glamor, tak sedikit pula yang mengkritik konten Jennifer. Beberapa netizen menganggap gaya hidup minimalis yang ditampilkan masih terlalu idealis dan kurang relevan dengan kondisi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Menurut pantauan dari Detik.com, perdebatan mulai muncul ketika beberapa warganet menyoroti penggunaan barang-barang “sederhana” Jennifer yang ternyata masih tergolong mahal bagi sebagian orang. Misalnya, peralatan dapur bergaya Skandinavia dan aksesori ruangan estetik yang disebut-sebut berasal dari brand internasional. Kritikan ini kemudian ramai dibahas di media sosial, memunculkan diskusi yang lebih luas tentang definisi “minimalis” yang kerap bias kelas sosial.
Jennifer Coppen Buka Suara: Bukan Untuk Menggurui
Tidak tinggal diam, Jennifer segera menanggapi kritik tersebut dengan kepala dingin. Dalam unggahan video terbaru di akun TikTok dan Instagram miliknya, ia menyatakan bahwa tujuannya hanya ingin berbagi inspirasi, bukan mendikte bagaimana orang lain harus menjalani hidup.
“Aku tahu setiap orang punya latar belakang ekonomi yang berbeda-beda. Makanya aku buat video khusus tentang cara menyesuaikan gaya hidup minimalis dengan kondisi masing-masing. Tujuanku cuma satu — berbagi, bukan menggurui,” ujar Jennifer dalam video tersebut yang telah ditonton lebih dari 2 juta kali.
Dalam video klarifikasi tersebut, ia juga memperlihatkan beberapa cara hidup hemat yang benar-benar low budget, seperti membuat dekorasi rumah dari kardus bekas, atau memanfaatkan baju lama menjadi fashion item baru. Hal ini cukup berhasil meredam kritik dan bahkan membuat banyak netizen kembali memujinya karena terbuka dan responsif terhadap masukan.
Mengubah Narasi Media Sosial: Dari Konsumtif ke Produktif
Fenomena viral Jennifer Coppen dengan konten gaya hidup minimalis menandai adanya pergeseran narasi di dunia digital. Di tengah derasnya arus konten pamer kekayaan, flexing, dan kehidupan mewah, muncul konten yang justru mengedepankan kesederhanaan, efisiensi, dan keberlanjutan.
Pengamat media sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Devi Rahmawati, menyatakan bahwa tren ini mencerminkan kelelahan generasi muda terhadap tekanan sosial ekonomi. Menurutnya, banyak milenial dan gen Z yang ingin lepas dari ekspektasi berlebihan dan mulai mencari cara hidup yang lebih ringan.
“Gaya hidup minimalis bukan hanya soal mengurangi barang, tapi juga tentang kesadaran diri dan fokus pada hal yang benar-benar penting. Apa yang dilakukan Jennifer Coppen adalah bagian dari perubahan budaya digital yang lebih sehat,” jelas Devi kepada Kompas TV.
Penutup: Inspirasi Positif di Tengah Bisingnya Media Sosial
Terlepas dari kontroversi yang sempat muncul, tidak bisa dipungkiri bahwa Jennifer Coppen telah memberikan warna baru dalam dunia konten kreatif Indonesia. Dengan pendekatan yang sederhana namun menyentuh, ia berhasil membangun koneksi yang lebih dalam dengan audiensnya — bukan hanya sebagai selebritas, tapi sebagai individu yang bisa menjadi inspirasi gaya hidup masa kini.
Popularitasnya yang terus naik, dengan lebih dari 2,3 juta pengikut di Instagram, menunjukkan bahwa masyarakat masih menghargai kejujuran dan nilai-nilai keseharian. Bagi banyak orang, Jennifer Coppen bukan hanya simbol gaya hidup minimalis, tetapi juga pengingat bahwa hidup bahagia tidak harus mahal — cukup dengan kesadaran, kreativitas, dan kesederhanaan.