Bank Indonesia Luncurkan Uang Kertas Desain Baru: Lebih Modern, Aman, dan Inklusif
Bank Indonesia (BI) secara resmi meluncurkan desain terbaru uang kertas rupiah pada tanggal 22 Juli 2024, dan dalam waktu singkat pengumuman tersebut langsung menjadi pusat perhatian masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya BI dalam memperkuat sistem pembayaran nasional serta meningkatkan kualitas dan keamanan uang yang beredar di Indonesia.
Menurut laporan dari Kompas.com, dua pecahan utama yang diperkenalkan dalam desain baru ini adalah uang kertas Rp100.000 dan Rp50.000. Kedua pecahan tersebut hadir dengan sejumlah perubahan mencolok, mulai dari tampilan visual hingga fitur keamanan yang lebih mutakhir.
Inovasi Desain: Kombinasi Seni dan Teknologi
Salah satu pembaruan paling mencolok adalah penggunaan gambar pahlawan nasional dengan resolusi tinggi yang membuat tampilan wajah terlihat lebih hidup dan ekspresif. Gambar Soekarno dan Mohammad Hatta pada pecahan Rp100.000, serta gambar Ir. H. Juanda pada pecahan Rp50.000, kini dicetak dengan teknik canggih yang mempertegas detail wajah dan karakter tokoh.
Selain itu, warna dasar kedua pecahan juga dibuat lebih cerah dan kontras, menjadikannya lebih mudah dikenali oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Unsur artistik ini turut dikombinasikan dengan fitur-fitur modern yang memperkuat keamanan dan daya tahan uang terhadap pemalsuan serta kerusakan.
Fitur Keamanan Baru: Sulit Dipalsukan, Mudah Dikenali
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BI, menegaskan bahwa uang kertas desain baru ini dirancang dengan memperhatikan berbagai aspek keamanan tingkat tinggi. Fitur-fitur terbaru meliputi:
-
Elemen holografik yang berubah warna saat dilihat dari berbagai sudut.
-
Benang pengaman tertanam yang terlihat jelas bila diterawang.
-
Teknologi tactile marks yang membantu tunanetra dalam mengenali nilai uang melalui sentuhan.
-
Tinta khusus UV yang hanya terlihat di bawah cahaya ultraviolet.
Menurut Perry Warjiyo, uang ini akan lebih sulit untuk dipalsukan karena memanfaatkan kombinasi teknologi terbaru dan desain cetak multi-lapis. Ia juga menambahkan bahwa uang desain baru ini tetap akan beredar bersama uang versi lama yang masih berlaku sebagai alat pembayaran sah.
"Desain ini bukan hanya tentang estetika, tapi juga tentang ketahanan dan keamanan. Kami ingin memastikan uang yang beredar benar-benar dapat dipercaya," ungkap Perry.
Respons Publik: Apresiasi dan Kritik
Tak butuh waktu lama, peluncuran uang kertas desain baru langsung menjadi viral di media sosial. Tagar #UangBaruRI menduduki trending topic Twitter dengan lebih dari 3,5 juta cuitan dalam kurun waktu 24 jam setelah peluncuran. Banyak warganet mengapresiasi tampilan wajah pahlawan yang dinilai lebih “hidup” dan realistis.
Salah satu unggahan viral berbunyi, "Akhirnya wajah proklamator kita tampil dengan detail yang layak. Salut untuk BI!"
Namun, di balik pujian tersebut, muncul pula sejumlah kritik. Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan keputusan peluncuran uang baru di tengah tren transaksi non-tunai atau cashless yang semakin dominan. Mereka menilai bahwa peluncuran uang fisik justru berlawanan arah dengan kampanye digitalisasi keuangan yang selama ini digaungkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia sendiri.
"Kenapa rilis uang baru pas semua orang lagi cashless? Lebih baik fokus ke infrastruktur digital," tulis salah satu pengguna Twitter yang mendapat ribuan retweet.
BI Tanggapi Kritik Secara Terbuka
Menanggapi kritik tersebut, Bank Indonesia menegaskan bahwa meskipun transaksi digital mengalami pertumbuhan pesat, uang tunai masih memiliki peran penting dalam sistem pembayaran nasional. Hal ini terutama berlaku di daerah-daerah yang belum memiliki akses penuh ke layanan perbankan digital.
"Digitalisasi memang kita dukung, tapi uang tunai tetap relevan, terutama bagi masyarakat di wilayah pelosok yang belum terjangkau teknologi finansial modern," jelas Deputi Gubernur BI dalam sesi tanya jawab media.
Bank Indonesia juga menyebutkan bahwa peluncuran ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan uang rupiah yang berkualitas, tahan lama, dan aman di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Edukasi dan Sosialisasi
Seiring dengan peluncuran ini, Bank Indonesia juga menggelar berbagai kegiatan sosialisasi di seluruh Indonesia, baik secara daring maupun luring. Masyarakat diajak untuk mengenal lebih dalam tentang ciri-ciri uang baru, cara membedakan uang asli dan palsu, serta pentingnya merawat uang sebagai simbol kedaulatan negara.
Melalui media sosial, kanal YouTube resmi, dan kerja sama dengan sekolah serta komunitas lokal, kampanye edukatif ini diharapkan dapat membantu masyarakat menerima dan memahami perubahan ini secara menyeluruh.
Kesimpulan
Peluncuran uang kertas baru oleh Bank Indonesia pada 22 Juli 2024 menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem pembayaran nasional melalui inovasi visual dan teknologi keamanan tingkat tinggi. Meskipun dibayangi oleh perdebatan soal relevansi di era digital, kehadiran uang baru ini tetap disambut dengan antusias oleh banyak kalangan, baik karena nilai historisnya maupun desain yang lebih modern dan inklusif.
Bank Indonesia berhasil menyeimbangkan aspek tradisional dan kemajuan teknologi dalam satu paket kebijakan moneter yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Kini tinggal bagaimana uang baru ini dapat diterima, digunakan, dan dijaga bersama oleh seluruh rakyat Indonesia.